Selasa, 15 Maret 2022

Menghargai Sendang, Menghargai Kehidupan

SEBAGAI salah satu sumber air bagi kehidupan, dan sekaligus pengatur keseimbangan lingkungan, keberadaan dan kelestarian sendang (kolam pegunugan) harus benar-benar dijaga dan dipelihara.

Sendang merupakan salah satu sumber air permukaan yang masih bisa kita jumpai di sejumlah daerah di Jawa Tengah saat ini. Ditilik dari kacamata lingkungan, sendang memiliki fungsi antara lain sebagai sumber air bagi kehidupan, pengatur aliran air, serta pengatur iklim mikro. Di samping itu, sendang juga dapat berfungsi sebagai  tempat rekreasi dan wisata. 

Namun, sayang, belakangan ini, kondisi sendang-sendang yang ada di Jawa Tengah terus mengalami penurunan, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. 

Jika tidak dilakukan langkah-langkah serius, sangat boleh jadi satu demi satu sendang-sendang yang ada di Jawa Tengah hanya bakal menyisakan nama dan legendanya saja. 

Pasalnya, tidak sedikit sendang di Jawa Tengah sekarang ini berada dalam tingkat kerusakan yang parah, terutama akibat pendangkalan dan penyempitan. Bahkan, sejumlah sendang telah hilang dan cuma menyisakan namanya saja. 

Bila dicermati, secara garis besar, terdapat dua permasalahan pokok yang sedang mengacam sendang-sendang yang ada di Jawa Tengah. Pertama, proses penyusutan air sendang dan kedua, masalah alih fungsi sendang.

Masalah pertama, proses penyusutan air sendang, sangat terkait dengan konservasi lingkungan secara keseluruhan. Rusaknya lingkungan di sekitar sendang secara langsung berpengaruh terhadap debit air sendang. Kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar sendang biasanya menyebabkan terjadinya penyusutan air (terutama di musim kemarau). 

Selain penyusutan air, kerusakan lingkungan di kawasan sendang menyebabkan pula tingginya endapan lumpur hasil dari erosi, yang pada gillirannya ikut menyumbang kepada makin meningkatnya pendangkalan sendang dari waktu ke waktu.

Adapun masalah kedua, soal alih fungsi kawasan sendang, umumnya  ini merupakan dampak ikutan dari masalah pertama. Dengan makin menyusutnya air sendang dan makin meningkatnya pendangkalan sendang, maka lahan sendang yang dulunya digenangi air sedikit demi sedikit menjadi kering. Lambat laun, sendang akan menyempit dan tidak menutup kemungkinan pada akhirnya sendang pun akan  lenyap.

Penghargaan terhadap sendang-sendang yang masih ada sekarang ini wajib kita lakukan dengan jalan menjaga dan merawatnya. Sendang-sendang yang mengalami kerusakan harus secepatnya direstorasi. 

Setiap pemerintah daerah harus bisa mengamankan dan mempertahankan sendang-sendang yang ada di wilayahnya agar tidak beralih fungsi menjadi kawasan terbangun atau peruntukan lain yang tidak sesuai dengan fungsi keberadaan sendang. Peraturan daerah (perda) yang tegas perlu diberlakukan dalam hal ini.

Di samping perda, yang juga tidak kalah penting adalah membuat semacam pangkalan data sendang-sendang yang ada. Pangkalan data sendang ini mencangkup pangkalan data semua sendang yang terdapat di seluruh daerah di Jawa Tengah. Pangkalan data sendang memuat secara terperinci kondisi sendang-sendang yang ada, termasuk juga sejarah asal-muasal sendang yang berkembang di masyarakat setempat. 

Dengan adanya pangkalan data sendang yang dibarengi dengan adanya perda yang tegas, diharapkan pemeliharaan dan pelestarian sendang-sendang yang tersebar di seluruh daerah di Jawa Tengah dapat dilakukan secara rinci, menyeluruh dan berkesinambungan.

Dengan begitu, fungsi sendang sebagai salah satu sumber air permukaan, pengatur iklim mikro, dan pengatur keseimbangan lingkungan, serta sebagai tempat rekreasi dan wisata menjadi benar-benar maksimal.***

--

#HariAirDuniaXXIX2021 #MengelolaAirUntukNegeri #SigapMembangunNegeri

RISET DAN INOVASI

Mahasiswa UNAIR Ciptakan Inovasi untuk Pencegahan dan Pengendalian Diabetes   Tim mahasiswa Universitas Airlangga [UNAIR], Surabaya, Jawa T...